Tidak banyak gunung berapi yang memiliki sebuah kawah yang dengan mudah Anda longok bahkan menyediakan parkiran yang berjarak tak lebih dari 5 menit untuk Anda bisa berjalan kaki menuju lokasi kawah. Inilah Kawah Mas dari Gunung Papandayan Garut.
Sejak mengalami erupsi di tahun 2002, gunung yang pada awalnya memiliki puncak berupa beberapa kawah aneka ukuran, berubah menjadi puncak pendek dengan kawah terbuka hingga 10 ha dengan nama Kawah Mas. Gunung Papandayan sendiri kehilangan tinggi secara signifikan hingga kini hanya mencapai ketinggian 2665 m
Itu sebabnya kemudian pemerintah lokal justru menjadikan lokasi kawah yang bisa Anda lihat jelas dari kejauhan ini sebagai obyek wisata. Tentunya selama status gunung dalam kondisi aman. Pemertintah lokal membangun jalan beraspal tepat menuju puncak gunung. Membangun parkiran tepat di bawah kawah dan bahkan menyediakan slot untuk para pedagang.
Kawah Mas sendiri sebenarnya bukan sepenuhnya kawah baru. Kawah ini sudah ada sebelum erupsi 2002. Kala itu memang sudah memiliki ukuran besar dan berada berdampingan dengan beberapa kawah lain macam kawah Nangklak dan kawah Manuk. Kini kedua kawah tersebut hanya tinggal sisa-sisa aktivitas lubang atau cerukan dengan asap saja.
Kawah mas memiliki bentuk bulat dengan warna air kekuningan pekat sehingga mendapat nama mas. Kawah ini memproduksi asap belerang yang kadang kala cukup tinggi, tetapi relatif aman dan tidak beracun bagi pengunjung. Pinggir kawah terdiri dari batuan curam dengan struktur rapuh dan terjal dengan dinding penyusun yang banyak mengandung kapur dan fosfor.
Kawah mas ini juga bisa Anda lihat melalui jalur trekking yang cukup menarik Anda coba bila Anda seorang adventurer. Jalur yang berawal dari alun-alun Pondok Salada di punggung gunung. Dari sini Anda bisa memasuki kawasan Tegal Alur dengan menyisiri jajaran kawah kecil dengan tanah gembur yang hangat. Anda harus ekstra hati-hati kalau tidak mau kaki Anda tiba-tiba matang tersengat panas.
Dari sini Anda akan bertemu dengan kawah mati yang mirip dengan lapangan cekung. Melewati lapangan ini, Anda bisa langsung menuju puncak. Jalur ini samar, karena satu-satunya petunjuk adalah sebuah anak sungai kecil dengan air beningnya. Sayangnya justru sungai inilah yang kadang menghapus jejak jalur sama sekali di kala hujan dan mengaburkan posisi jalur penanjakan menuju Kawah Mas Gunung Papandayan Garut.