Ternyata bukan hanya Indonesia saja yang memiliki puncak-puncak dunia. Di Sabah Malaysia, terdapat sebuah gunung yang kini sudah dinobatkan sebagai gunung tertinggi ke lima di Asia Tenggara, Gunung Kinabalu.
Berlokasi di Kinabalu Park kota Kinabalu, kota kecil di dataran tertinggi Kalimantan, kawasan gunung ini berbeda dengan kawasan gunung lainnya yang pernah Anda kenal, terutama bila Anda bicara soal gunung di Indonesia.
Gunung Kinabalu bisa dibilang salah satu spot pendakian yang sudah sangat dikomersialkan. Bahkan untuk bisa mendaki di gunung kebanggaan Malaysia ini, Anda harus melakukan reservasi terlebih dulu. Bukan sekedar mengurus perijinan, tetapi memastikan Anda sudah mendapatkan penginapan di salah satu resort di kawasan ini.
Pihak Kinabalu Park tidak akan mengijinan Anda masuk ke kawasan pendakian tanpa bisa menunjukan bukti kalau Anda sudah memiliki kamar di penginapan. Jadi boleh dikatakan, untuk pendakian satu ini Anda memang harus menyiapkan dana lebih dan mungkin juga harus cukup tebal. Mengingat Anda juga perlu menempuh perjalanan lintas Negara dari Indonesia menuju kota Sabah Malaysia. Kemudian perjalanan dari Sabah menuju kota Kinabalu, baru mengurus perijinan menuju memasuki Kinabalu Park.
Tidak hanya soal penginapan saja rupanya yang istimewa dari Gunung Kinabalu, Anda akan menyadarinya ketika memulai untuk menapakan kaki di jalur pendakian di kawasan Timpohon Gate. Jalur alam berpadu dengan jajaran batu dan kayu yang sengaja di tata untuk memudahkan pendakian.
Jalur tertata rapi ini memang tidak sepenuhnya mulus, beberapa bagian seakan sengaja dibiarkan tetap alami dengan beberapa kesulitan skala ringan hingga menengah. Tantangan terbesarnya adalah, jalur ini terbilang konstan menanjak dengan kemiringan yang kadang mencapai 50 derajat. Perjalanan berakhir di Laba Rata, lokasi resort dengan jarak tempuh 6 – 8 jam.
Resort ini sengaja menyediakan semua kebutuhan pendakian. Anda bisa beristirahat dengan sangat layak, lengkap dengan bed yang nyaman, selimut hangat, mesin penghangat hingga secangkir kopi. Sebuah layanan yang tidak mungkin Anda jumpai dalam pendakian Anda di sudut gunung Indonesia manapun. Anda memang harus beristirahat cukup baik, sebab jam 2 pagi, Anda harus menempuh perjalanan lebih berat menembus tipisnya Oksigen menuju Low’s Peak, Puncak Kinabalu.
Perjalanan kedua ini memang tidak lagi semudah perjalanan menuju Laba Rata. Anda harus meniti tebing, mendaki jalur batuan andesit yang konon merupakan salah satu batuan beku terkeras di dunia. Perjalanan semakin berat melewati pos sayat-sayat di kaki puncak. Perjalanan menempuh batuan andesit tanpa pohon, ditengah udara dingin menusuk dan angin yang siap melempar Anda. Beruntung telah disediakan tapi temali penahan sehingga itulah gantungan hidup para pendaki.
Setelah perjalanan sekitar 7 jam, Anda bisa menapakan kaki di Puncak Low’s Peak. Puncak menawan ini bahkan berada di atas awan, tepatnya di ketinggian 4.096m dpl. Sebuah kepuasan, mempersiapkan segalanya, baik fisik, metal hingga tentu saja financial untuk bisa mencicipi kemegahan Gunung Kinabalu.